Kamis, 29 Desember 2011

AWAS BAHAYA PERGAULAN BEBAS

A.    Dampak Bagi Remaja

Masa remaja adalah masa yang paling berseri. Di masa remaja itu juga proses pencarian jati diri. Dan, disanalah para remaja banyak yang terjebak dalam pergaulan bebas. Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.

Generasi muda adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Sekarang ini zaman globalisasi. Remaja harus diselamatkan dari globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk. Sementara tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.

Menurut Program Manajer Dkap PMI Provinsi Riau Nofdianto seiring Kota Pekanbaru menuju kota metropolitan, pergaulan bebas di kalangan remaja telah mencapai titik kekhawatiran yang cukup parah, terutama seks bebas. Mereka begitu mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa, apalagi malam minggu. Pelakunya bukan hanya kalangan SMA, bahkan sudah merambat di kalangan SMP. ‘’Banyak kasus remaja putri yang hamil karena kecelakan padahal mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa resiko yang akan dihadapinya,’’ kata cowok yang disapa Mareno ini pada Xpresi, Rabu (20/8) di ruang kerjanya. Sejak berdirinya Dkap PMI tiga tahun lalu, kasus HIV dan hamil di luar nikah terus mengalami peningkatan. Setiap bulan ada 10-20 kasus. Mereka yang sebagian besar kalangan pelajar dan mahasiswa ini datang untuk melakukan konseling tanpa didampingi orang tua. ‘’Rata-rata mereka berusia 16-23. Bahkan ada yang berusia 14 tahun datang ke Dkap untuk konsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling, ada datang sendiri, ada juga dengan pasangannya. Sebagian besar orang tua mereka tidak tahu.

Oleh sebab itu, sangat diperlukan pancegahan dini dengan memberikan pengetahuan seks. Pendidikan seks itu sangat penting sekali. Tapi, di masyarakat kata pendidikan seks itu masih dianggap tabu. Berdasarkan pengamatan kami, banyaknya remaja yang terjebak seks bebas ini dikarenakan mereka belum mengetahui tentang seks. Seks itu bukan hanya berhungan intim saja. Tapi, banyak sekali, bagaimana merawat organ vital, mencegah HIV dan lainnya. Pelajari seks itu secara benar supaya kita bisa hidup benar. Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.

Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.

Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus dilakukan.


B.     Penyebab Pergaulan Bebas

Yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas adalah :
  1. Kurang mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitarnya. 
  2. Iman yang lemah
  3. Eksploitasi seksual dalam Video klip, Majalah, Televisi dan Film-film ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda, dengan melihat tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda 
  4. Orang tua juga melakukan kesalahan, dengan tidak memberikan pendidikan seks yang memadai di rumah, dan membiarkan anak-anak mereka, mendapat pemahaman seks yang salah dari media, akhirnya jangan heran kalau persepsi yang muncul tentang seks di kalangan remaja adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan dan bebas dari resiko (kehamilan atau tertular penyakit kelamin). 
  5. Pemahaman Religi / Agama yang kurang, sehingga tak lagi dapat memahami akibat dari pergaulan bebas, baik berakibat didunia maupun diakhirat pada akhirnya.

C.    Akibat Pergaulan Bebas

Wabah seks, obat bius, minuman keras di lingkungan remaja Amerika Serikat telah menular ke Indonesia? Sikap menyalahkan “orang lain”, jelas gampang. Namun, bagaimana dengan gaya hidup sebagian besar masyarakat kita yang mengalami kemerosotan moral? Berbagai aktivitas seks selalu laris dipasarkan. Seakan tiada lagi tindakan mesum yang kini dianggap dosa. Indonesia sudah mampu bersaing dengan Amerika Serikat dalam hal kesesatan. Akibat pergaulan yang menyesatkan itu (terutama seks bebas dan narkoba), adalah penyesalan, penderitaan seumur hidup hingga kematian di usia muda. Mereka terpaksa kehilangan masa depan. Warna Baru “Akibat Pergaulan Bebas” menyajikan episode-episode bermuatan kehidupan bebas, seperti penyalahgunaan narkoba, seks bebas dan aborsi.

Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20 hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius. Pakar seks juga specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke, dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Kelompok remaja yang masuk ke dalam penelitian tersebut rata-rata berusia 17-21 tahun, dan umumnya masih bersekolah di tingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau mahasiswa. Namun dalam beberapa kasus juga terjadi pada anak-anak yang duduk di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tingginya angka hubungan seks pranikah di kalangan remaja erat kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi saat ini, serta kurangnya pengetahuan remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta, dan 15-20 persen diantaranya dilakukan remaja. Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak diinginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah, lanjut Boyke juga bisa meningkatkan resiko kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat. Sekuat-kuatnya mental seorang remaja untuk tidak tergoda pola hidup seks bebas, kalau terus-menerus mengalami godaan dan dalam kondisi sangat bebas dari kontrol, tentu suatu saat akan tergoda pula untuk melakukannya. Godaan semacam itu terasa lebih berat lagi bagi remaja yang memang benteng mental dan keagamaannya tidak begitu kuat. Saat ini untuk menekankan jumlah pelaku seks bebas-terutama di kalangan remaja-bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat, juga dibentengi dengan pendampingan orang tua dan selektivitas dalam memilih teman-teman. Karena ada kecenderungan remaja lebih terbuka kepada teman dekatnya ketimbang dengan orang tua sendiri.Selain itu, sudah saatnya di kalangan remaja diberikan suatu bekal pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah, namun bukan pendidikan seks secara vulgar.

Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ; penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang (41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%). Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua:

Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan. Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.

Risiko Aborsi, Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “. Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. 

Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi adalah :
  • Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
  • Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
  • Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
  • Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
  • Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
  • Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
  • Kanker indung telur (Ovarian Cancer).  
  • Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
  • Kanker hati (Liver Cancer).Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
  • Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy)
  • Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
  • Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Dengan demikian, tak heran jika angka aborsi terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini jelas bertentangan dengan hati nurani manusia. Orang lain pun dilibatkan, misalnya dokter atau bidan yang membuat mereka melawan hati nuraninya dan juga melanggar kode etik kedokteran maupun sumpah jabatan. Kesalahan dua orang mengakibatkan orang-orang professional menjadi pembunuh bayaran.
Belum lagi, dengan bayi-bayi yang dibuang karena kelahiran yang tak diinginkan. Hal ini tentu membuat kita terenyuh dan prihatin, betapa tidak berharganya nyawa manusia di mata orang-orang yang menyalahgunakan hubungan seks. Kelahiran yang tidak diinginkan telah membuat seorang ibu menjadi pembunuh darah dagingnya sendiri.

Selain itu, akibat dari pergaulan bebas dan hubungan seks bebas adalah penyebaran penyakit. Penyakit yang saat ini paling menakutkan adalah penyakit kurangnya daya tahan tubuh terhadap serangan HIV aids dan Herpes Simplex II. Jika anda merasa memakain kondom itu aman, anda salah karena sekarang telah berkembang penyakit yang walaupun anda memakai kondom anda akan tetap tertular penyakit Kanker Mulut Rahim yang menjadi pembunuh no. 1 di negara berkembang contohnya indonesia.
Untuk itu, betapa fitrahnya agama islam yang menginginkan terpeliharanya kesucian dan kehormatan wanita. Hal ini tentu didambakan oleh setiap orang, sekalipun bagi mereka yang pernah terjebak dalam pergaulan bebas. Mereka tetap pada fitrah semula, menginginkan pasangan hidup yang bersih. Bersih lahir dan batin.
Kalaupun masih ada yang mengingkari fitrah ini, silahkan jawab pertanyaan berikut ini :
  • Apakah anda dapat berkata jujur tentang hubungan seks yang pernah anda alami kepada calon pasangan yang akan menjadi istri/suami anda yang sesungguhnya ? Jika tidak, mengapa anda berani melakukan perbuatan nista itu ? 
  • Jika anda disuruh memilih dari dua calon pasangan anda, yang satu pernah melakukan hubungan seks dan yang lainnya teguh memegang ajaran islam. Mana yang akan anda pilih ? tentu yang teguh dalam berislam kan !! Tapi mengapa anda berbuat hal yang merusak kesucian, sementara anda menginginkan pendamping yang bersih ??? 
  • Bagaimana perasaan anda, jika mengetahui istri/suami anda mempunyai nostalgia hubungan seks dengan pasangannya masing-masing ? Tentu kecewa bukan kepalang. Tapi mengapa anda melakukan adegan serupa terhadap seseorang yang nantinya akan menjadi pendamping hidup orang lain  
  • Jika anda telah menjadi ayah atau ibu dari anak anda, apakah anda senang mempunyai anak seperti responden wati dan pacarnya di atas ? Kalau tidak, mengapa anda menghancurkan perasaan orang tua anda dengan berbuat demikian seperti yang dilakukan responden wati dan teman “main” nya ???

Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan sebagai berikut :

  1. Dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si penzina, hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu. 
  2. Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. 
  3. Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
  4. Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
  5. Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
  6. Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia. 
  7. Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga. 
  8. Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya. 
  9. Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
  10. Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
  11. Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
  12. Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. 
  13. Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.

D.    Cara Mengatasi Pergaulan Bebas

1.      Kuatkan iman
Kuatkan iman disini maksudnya kita bisa bergaul dengan teman-teman yang mempunyai banyak ilmu agamanya. Dengan bergaul bersama mereka sehingga kita bisa terhindar dari berbagai macam pergaulan bebas dan terhindar dari kemaksiatan. Berteman dengan orang yang banyak punya ilmu agama maka kita akan bisa banyak mendapat pengetahuan agamanya.

Kita perbanyak membaca buku-buku agama, Al qur’an dan hadist. Itu juga merupakan salah satu cara kita untuk menguatkan iman kita sehingga kita tidak mudah terpengaruh dengan ajakan teman-teman yang merupakan mereka bukanlah sesungguhnya teman kita tetapi  sesungguhnya dia adalah setan yang menyerupai teman kita. Dia menghasud kita agar kita selalu untuk mendekatkan diri dengan kemaksiatan dan dia iming-imingkan kita dengan kenikmatan dunia. Kenikmatan yang bersifat sementara yaitu kenikmatan sesaat saja, kenikmatan yang kita rasakan hanya pada saat itu dan setelah kita sadar maka kita akan menyesal.

2.      Kurangi nonton televisi
Televisi merupakan suatu alat media yang sangat bagus dan baik untuk kita dalam mencari ilmu dan pengetahuan. Banyak hal yang harus kita sayangkan kebanyakan televisi sekarang ini banyak manayangkan hal yang tidak sewajarnya harus ditonton. Banyak televisi sekarang ini jauh dari harapan kita untuk menambah ilmu pengetahuan sangat disayangkan sekali padahal itu merupakan aset yang sangat baik untuk kemajuan iptek. Televisi kita terutama televisi swasta banyag menayangkan hiburan, sinetron-sinetron gaya hidup bebas, dan infotemen-infotemen tentang perselingkuhan.

Banyak sinetron yang mempertontonkan bagai mana cara hidup bebas, bagaimana anak berani melawan kepada orang tua, infotemen yang menayang kan pergaulan bebas, sex bebas, sehingga perggaulan bebas itu seakan tidak menjadi tabu lagi. Makanya taka ada langkah yang lebih manjur lagi kecuali mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan teracuni oleh nilai-nilai negatif.


3.      Banyak kegiatan positif
Cara ini sangat baik dilakukan banyak kalangan ilmuan dan penelitian mengatakan sangat efektif untuk menghindari dari perbuatan tidak baik dan pergaulan bebas. Pergaulan bebas biasanya sering dilakukan oleh kalangan muda sehingga dengan banyak kegitatan membuat kalangan muda itu tidak banyak memikirkan hal-hal yang bersifat negatif seperti pergaulan bebas tersebut karena pikiran mereka terfokus pada kagiatan yang dikerjakannya.

Misalnya dengan melibatkan anak-anak muda dalam kegiatan organisasi-organisasi yang ada di daerah anda seperti organisasi ikatan remaja masjid, ikatan karang taruna, atau ikatan organisasi olah raga dan desa. Sehingga mereka bisa lebih barkarya, beraktivitas, kreatifitas, dan inovatif. Sehingga mereka bisa  menjadi penerus bangasa yang kampoten dimasa depan. Dengan adanya aktivitas ini mereka bisa mendapatkan pola pikir yang bersifat positif dan terhindar dari sifat-sifat negatif.

4.      Memberi pengetahuan tentang bahaya pergaulan bebas
Dikalangan muda sekarang ini pergaulan bebas itu sudah menjadi tren. Kebnayakan mereka itu tidak tahu bagaimana bahayanya pergaulan bebas itu dan mereka tidak tau apa akibat nya. Pergaulan bebas sering dilakukan karena mereka tidak tahu akibat yang di timbulkan oleh pergaulan bebas itu sendiri maka dari itu sudah seharusnya orang tua member tahu pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas itu perlu disebarkan pada kalangan muda.

Harapanya dengan diberitahukan kepada mereka bahaya pergaulan bebas ini supaya mereka tidak lagi melakukan pergaulan bebas dengan semau mereka. Dengan di berikan pengetahuan ini sehingga mereka bisa menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan pergaulan tersebut sehingga mereka bisa dapat lebih paham apa yang akan di timbulkan terhadap mereka dan masa depan mereka nantinya.

5.      Menikah
Cara ini cukup efektif untuk menghindari dari pergaulan bebas. Kalo dengan cara ini juga tidak bisa maka ada solusi lain dari apa yang telah dianjurkan oleh ajaran islam yitu berpuasa.

Itulah dari beberapa hal yang bisa saya berikan untuk kita semua agar kita bisa terhindar dari pergaulan bebas. Itulah hal yang bisa dilakukan untuk mengantisivasi terjadinya pergaulan bebas khususnya dikalangan remaja masa kini. Usaha mencegahnya sudah pasti banyak dilakukan oleh masyarakat kita untuk kalangan remaja dan menyelamatkan masadepan remaja kita agar menjadi remaja yang bermoral untuk masa depan Negara kita.




Sumber :
Posted on by Richardo Cappelo
Abdul Rauf08:13 Karya Tulis
Agustus 23, 2008 in Akibat dari Pergaulan Bebas Tags: free seks, islam, pergaulan bebas, seks, seks bebas, senggama. Dalam sebuah angket atas nama Wati (20 tahun)
Anne Ahira.com Comten Team

Tidak ada komentar:

Posting Komentar