Minggu, 16 September 2012

NEGARA???



Pengertian
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yg bersama-sama mendiami satu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yg mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia

Teori Negara
Teori hukum alam. Pemikiran pada masa plato dan aristoteles kondisi alam tumbuhnya manusia berkembangnya negara Teori ketuhanan (islam + Kristen) segala sesuatu adalah      ciptaan tuhan. Teori perjanjian. Manusia menghadapi kondisi alam dan timbullah kekerasan. Manusia akan musnah bila ia tidak mengubah cara-caranya. Manusia pun bersatu utk mengatasi tantangan dan menggunakan persatuan dlm gerak     tunggal untuk             kebutuhan bersama. Proses terbentuknya Negara di zaman modern. Proses tersebut dapat berupa penaklukan, peleburan, pemisahan diri, dan pendudukan atas Negara atau wilayah yg blm ada pemerintahan sebelumnya

Unsur Negara
Bersifat konstitutif. Berarti bahwa dalam Negara tsb terdapat wilayah yg meliputi udara,darat, dan perairan(dalam hal ini unsur perairan tdk mutlak), rakyat atau masyarakat dan pemerintahan          yang    berdaulat Bersifat deklaratif. Sifat ini ditunjukan oleh adanya tujuan Negara, UUD, pengakuan dari Negara lain baik secara de jure maupun de facto dan masuknya Negara dalam perhimpunan bangsa2 mis PBB Bentuk Negara: sebuah Negara dpt berbentuk Negara kesatuan dan Negara serikat
Bangsa Indonesia beranggapan bahwa terjadinya Negara merupakan suatu proses yang berkesinambungan. secara ringkas, proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
b. proklamasi atau pintu gerbang kemerdekaan
c. keadaan bernegara yg nilai2 dasarnya ialah merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur

Kamis, 12 April 2012

Mengamati Dua Orang Anak Yang Memiliki Motivasi Berbeda

ANAK PERTAMA 
Rajin belajar & memiliki motivasi yang  tinggi
Anak yang mempunyai dan memiliki motivasi yang tinggi ini disebabkan karena :
  • Anak tersebut belajar dalam kondisi keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Lingkungan rumah yang hangat dan mendukung, akan memberi dorongan bagi anak untuk maju. Anak akan bersikap terbuka, tidak segan-segan terhadap minatnya yang khusus, dan merasa bebas untuk memenuhi rasa ingin tahunya. 
  • Anak ini di janjikan Hadiah dan Reward dari orang tua nya, dengan kata lain: anak tersebut mau belajar dan mengejar rangking pertama karena di iming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orang tuanya. 
  • Anak ini mencontoh kakak dan abang mereka yang memang rajin belajar dan memiliki prestasi belajar yang bagus.
  • Orang tua anak tersebut sudah menanamkan sikap yang disiplin pada anak-anaknya sejak masih kecil, sehingga anak tersebut sudah terbiasa belajar setiap malamnya.
ANAK KE DUA 
Yang sedang bermain di perintah belajar
Bila pada kondisi ini anak tersebut pada umumnya akan tetap belajar tetapi dengan keadaan yang terpaksa sehingga apa yang dipelajarinya atau apa yang dibacanya pada saat belajar tersebut tidak akan memberi pengaruh yang baik, atau tidak akan tinggal diotaknya, belajar pun akan sia-sia. 
Bila kita bertanya tentang apa yang di baca anak tersebut, anak tersebut pasti tidak akan paham. Apabila kita sebagai orang tua atau guru ada pada kondisi anak seperti ini  sebaiknya kita melakukan hal-hal berikut :
  • Terapkan disiplin pada anak untuk belajar setiap malam nya, tetapi dengan catatan jangan terlalu ketat. Karena Disiplin yang berlebihan atau terlalu ketat dapat membuat anak cemas dan menurunkan kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada sesuatu yang khusus. 
  • Memberi pujian atas usaha dan prestasi merupakan dorongan yang lebih efektif daripada mencela suatu kegagalan. Hal ini cocok dilakukan bagi anak dalam kondisi ini 
  • Memberi contoh atau menjadi model yang akan di contoh dan di jadikan panutan agar anak ini termotivasi
  • Rasa percaya diri akan kemampuan intelektualnya yang sedang berkembang masih peka, dan ia memerlukan orangtuanya untuk mengobati rasa sakit hati dan kekecewaan yang tak terelakkan. 
  • Tunjukkan betapa usaha dan prestasi mempunyai arti yang penting. Salah satu caranya adalah mengisi rumah  dengan bermacam-macam buku dan majalah, membaca surat kabar setiap hari, mengikuti berita sore di Televisi, dan menghadirkan percakapan sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat ditarik peryataan :
MOTIVASI dapat membuat perbedaan yang mencolok pada prestasi dua orang siswa yang tingkat intellegensinya sama. Bahkan anak yang paling cerdas di kelas tidak akan berhasil jika tidak ada dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar.
Anak dengan tingkat kecerdasan tinggi belum tentu memiliki prestasi belajar yang baik. Namun, bila anak memiliki motivasi yang tinggi, maka prestasi belajarnya biasanya baik. Bila kita bertanya lebih detail pada ke dua anak tesebut, sebenarnya banyak penyebab yang membuat motivasi mereka berbeda :
  1. Perbedaan fisiologis seperti rasa haus, dan lapar 
  2. Perbedaan rasa aman baik secara fisik, mental dan intelektual
  3. Perbedaan kasih sayang atau afeksi yang diterimanya 
  4. Perbedaan harga diri , seperti prestise 
  5. Perbedaan aktualisasi diri , tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga menjadi kemampuan nyata.

Pesan - Pesan Dakwah Bagian III


Bismillah, saudaraku, semangat untuk beramal atau berdakwah adalah baik. Namun setiap beramal atau berdakwah harus dengan keyakinan yang kuat dan ilmu yang benar. Sebab berdakwah tidak berlandaskan karena Allah sangatlah rapuh. Ibarat musafir yang membawa onggokan kerikil dalam perjalanan, disangkanya itu bekal  yang membawanya dalam perjalanan, tidak tahu justru menjadi beban yang memberatkan perjalanannya. Ini perumpamaan orang yang berdakwah tanpa dilandasi karena Allah. Saudaraku marilah kita renungkan tiga pertanyaan ini :
  • Ridho siapa yang akan kamu cari ?
  • Kenikmatan manakah yang kamu cari ?
  • Dari bahaya manakah kamu hendak lari ?
Saudaraku, semoga saudaraku senantiasa mengingat dan meneliti kembali bekal yang kita persiapkan untuk hari esok (Akhirat). Sebagai mana  firman Allah (QS. Al-Harsy : 18).

Bismillah, Saudara-saudariku pembawa bendera yang mulia ini harus memiliki sikap yang berbeda dengan sikap manusia pada umumnya. Ibnu Mas’ud berkata, “Seorang Pembawa Al-Qur’an harus menghidupkan malam-malamnya ketika orang-orang tengah tidur lelap, melakukan aktivitas bermanfaat disiang harinya, menampakkan kesedihannya ketika orang-orang bersuka ria, menangin ketika orang-orang tertawa-tawa, diam saat orang berkata-kata, dan rendah hati ketika orang-orang bersikap sombong. (Shifat Ash-Shafwah, Ibnu Al-Jauzi 1/172). Itulah karakter mulia yang harus dimiliki oleh seorang pembawa Al-Qur’an.

Selasa, 10 April 2012

Cara Memotivasi Peserta didik dalam belajar

Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.  

Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
  1.  Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam belajar.  
  2. Menjadi model atau sosok yang baik agar menjadi panutan bagi peserta didik.
  3. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa yang justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga yang dikejar hanyalah nilai ulangan atau nilai raport yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Yang perlu diingat oleh guru, bahwa pencapaian angka-angka tersebut belum merupakan hasil belajar yang sejati dan bermakna. Harapannya angka-angka tersebut dikaitkan dengan nilai afeksinya bukan sekedar kognitifnya saja. 
  4. Hadiah. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.  
  5. Saingan/kompetisi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
  6. Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
  7. Pujian. Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
  8. Memberi Ulangan. Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan diadakan ulangan. Tetapi ulangan jangan terlalu sering dilakukan karena akan membosankan dan akan jadi rutinitas belaka.
  9. Hukuman. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
  10. Mengetahui Hasil. Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan mengetahui hasil belajarnya, siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika hasil belajar itu mengalami kemajuan, siswa pasti akan berusaha mempertahankannya atau bahkan termotivasi untuk dapat meningkatkannya.
  11. Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik.
  12. Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
  13. Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun kelompok.
  14. Menggunakan metode yang bervariasi, dan Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran