Kamis, 22 Desember 2011

Makna Syahdat

Bismillah...
Islam tegak diatas dasar yang disebut dengan rukun islam. Dari Abdullah Bin Umar berkata,”saya mendengar Rasulullah bersabda:”islam itu dibangun atas lima dasar, yakni: bersaksi bahwa tidak ada illah yang berhak disembah selain Allah, muhammad itu adalah Rasulullah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, menunaikan haji ke baitullah, dan melaksanakan shaum ramadhan”.(HR. Bukhari. Kitab Al-Iman 8 dan Muslim Kitab Al-Iman 16).
Rukun islam pertama adalah: dua kalimat syahadat/syahadatain; 1. “asyhadu anlaa ilaaha illallah” itu merupakan (syahadat tauhid). 2. “wa asyahadu anna Muhammad Rasulullah” itu merupakan (syahadat Rasul/ syahadat mutaba’ah) dan sebagaimana Sholat, Haji, Puasa dan rukun islam pertama juga mempunyai atau memiliki Syarat, Rukun,  Konsekuensi, dan Pembatal.
Rukun syahadat tauhid:
  1. La ilaaha/ tiada ilah yang berhak diibadahi, itu disebut rukun Nafyun (Peniadaan).
  2. Illallah/ selain Allah, itu disebut rukun Isbat (Penetapan). Barang siapa kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka berarti dia telah berpeganag kepada tali yang kokoh yang tidak akan terputus (Albaqarah: 256).

Syarat-syarat tauhid:
  1. Ilmu, yakni mengetahui makna dari syahadat dengan segala konsekuensinya. Dalilnya, “(Surat Muhammad: 19, Az-Zukhruf: 86, Ali-Imran: 18)”. “Barang siapa meninggal dunia dan dia mengetahui makna dan hakikat dari la ilaaha illallah, niscaya dia akan masuk syurga “(HR. Muslim).

  1. Yakin, yaitu yakin tanpa sedikitpun ada keraguan dan menyakini dengan sepenuh hati, makna, rukun dan hakekat dari syahadat itu sendiri. “Sungguh, orang-orang beriman. Hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, lalu mereka tidak Ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka dijalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”(Alhujurat: 15)”.

  1. Menerima, yaitu menerima semua konsekuensi dari kalimat syahadat dengan lisan dan hatinya. Dengan memegang erat kalimat syahadat dan menjalankan semua konsekuensinya, maka Allah akan menyelamatkan kita dari api neraka. Dalilnya : “(Az-Zukhruf: 23-25, Yunnus: 103, Ar-Rum: 47, dan As-Shaffat: 22-24)”.

  1. Tunduk dan Patuh, yaitu taat menjalankan konsekuensi-konsekuensi syahdat, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya tanpa rasa berat sedikitpun. Dalilnya: “(Az-Zumar: 54, An-Nisa: 125, Luqman: 220)”. “Tidaklah diantara kamu mencapai puncak keimanan, hingga hawanafsunya mengikuti syariat Allah” (HR. Al-Baihaqi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar