Bismillah...
Islam
tegak diatas dasar yang disebut dengan rukun islam. Dari Abdullah Bin
Umar berkata,”saya mendengar Rasulullah bersabda:”islam itu dibangun
atas lima dasar, yakni: bersaksi bahwa tidak ada illah yang berhak
disembah selain Allah, muhammad itu adalah Rasulullah, mendirikan
sholat, mengeluarkan zakat, menunaikan haji ke baitullah, dan
melaksanakan shaum ramadhan”.(HR. Bukhari. Kitab Al-Iman 8 dan Muslim
Kitab Al-Iman 16).
Rukun
islam pertama adalah: dua kalimat syahadat/syahadatain; 1. “asyhadu
anlaa ilaaha illallah” itu merupakan (syahadat tauhid). 2. “wa asyahadu
anna Muhammad Rasulullah” itu merupakan (syahadat Rasul/ syahadat
mutaba’ah) dan sebagaimana Sholat, Haji, Puasa dan rukun islam pertama
juga mempunyai atau memiliki Syarat, Rukun, Konsekuensi, dan Pembatal.
Rukun syahadat tauhid:
- La ilaaha/ tiada ilah yang berhak diibadahi, itu disebut rukun Nafyun (Peniadaan).
- Illallah/ selain Allah, itu disebut rukun Isbat (Penetapan). Barang siapa kafir kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka berarti dia telah berpeganag kepada tali yang kokoh yang tidak akan terputus (Albaqarah: 256).
Syarat-syarat tauhid:
- Ilmu, yakni mengetahui makna dari syahadat dengan segala konsekuensinya. Dalilnya, “(Surat Muhammad: 19, Az-Zukhruf: 86, Ali-Imran: 18)”. “Barang siapa meninggal dunia dan dia mengetahui makna dan hakikat dari la ilaaha illallah, niscaya dia akan masuk syurga “(HR. Muslim).
- Yakin, yaitu yakin tanpa sedikitpun ada keraguan dan menyakini dengan sepenuh hati, makna, rukun dan hakekat dari syahadat itu sendiri. “Sungguh, orang-orang beriman. Hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, lalu mereka tidak Ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka dijalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”(Alhujurat: 15)”.
- Menerima, yaitu menerima semua konsekuensi dari kalimat syahadat dengan lisan dan hatinya. Dengan memegang erat kalimat syahadat dan menjalankan semua konsekuensinya, maka Allah akan menyelamatkan kita dari api neraka. Dalilnya : “(Az-Zukhruf: 23-25, Yunnus: 103, Ar-Rum: 47, dan As-Shaffat: 22-24)”.
- Tunduk dan Patuh, yaitu taat menjalankan konsekuensi-konsekuensi syahdat, menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya tanpa rasa berat sedikitpun. Dalilnya: “(Az-Zumar: 54, An-Nisa: 125, Luqman: 220)”. “Tidaklah diantara kamu mencapai puncak keimanan, hingga hawanafsunya mengikuti syariat Allah” (HR. Al-Baihaqi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar