Kamis, 12 April 2012

Mengamati Dua Orang Anak Yang Memiliki Motivasi Berbeda

ANAK PERTAMA 
Rajin belajar & memiliki motivasi yang  tinggi
Anak yang mempunyai dan memiliki motivasi yang tinggi ini disebabkan karena :
  • Anak tersebut belajar dalam kondisi keluarga yang hangat dan penuh perhatian. Lingkungan rumah yang hangat dan mendukung, akan memberi dorongan bagi anak untuk maju. Anak akan bersikap terbuka, tidak segan-segan terhadap minatnya yang khusus, dan merasa bebas untuk memenuhi rasa ingin tahunya. 
  • Anak ini di janjikan Hadiah dan Reward dari orang tua nya, dengan kata lain: anak tersebut mau belajar dan mengejar rangking pertama karena di iming-imingi akan dibelikan sepeda oleh orang tuanya. 
  • Anak ini mencontoh kakak dan abang mereka yang memang rajin belajar dan memiliki prestasi belajar yang bagus.
  • Orang tua anak tersebut sudah menanamkan sikap yang disiplin pada anak-anaknya sejak masih kecil, sehingga anak tersebut sudah terbiasa belajar setiap malamnya.
ANAK KE DUA 
Yang sedang bermain di perintah belajar
Bila pada kondisi ini anak tersebut pada umumnya akan tetap belajar tetapi dengan keadaan yang terpaksa sehingga apa yang dipelajarinya atau apa yang dibacanya pada saat belajar tersebut tidak akan memberi pengaruh yang baik, atau tidak akan tinggal diotaknya, belajar pun akan sia-sia. 
Bila kita bertanya tentang apa yang di baca anak tersebut, anak tersebut pasti tidak akan paham. Apabila kita sebagai orang tua atau guru ada pada kondisi anak seperti ini  sebaiknya kita melakukan hal-hal berikut :
  • Terapkan disiplin pada anak untuk belajar setiap malam nya, tetapi dengan catatan jangan terlalu ketat. Karena Disiplin yang berlebihan atau terlalu ketat dapat membuat anak cemas dan menurunkan kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada sesuatu yang khusus. 
  • Memberi pujian atas usaha dan prestasi merupakan dorongan yang lebih efektif daripada mencela suatu kegagalan. Hal ini cocok dilakukan bagi anak dalam kondisi ini 
  • Memberi contoh atau menjadi model yang akan di contoh dan di jadikan panutan agar anak ini termotivasi
  • Rasa percaya diri akan kemampuan intelektualnya yang sedang berkembang masih peka, dan ia memerlukan orangtuanya untuk mengobati rasa sakit hati dan kekecewaan yang tak terelakkan. 
  • Tunjukkan betapa usaha dan prestasi mempunyai arti yang penting. Salah satu caranya adalah mengisi rumah  dengan bermacam-macam buku dan majalah, membaca surat kabar setiap hari, mengikuti berita sore di Televisi, dan menghadirkan percakapan sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Dari hasil pengamatan tersebut dapat ditarik peryataan :
MOTIVASI dapat membuat perbedaan yang mencolok pada prestasi dua orang siswa yang tingkat intellegensinya sama. Bahkan anak yang paling cerdas di kelas tidak akan berhasil jika tidak ada dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar.
Anak dengan tingkat kecerdasan tinggi belum tentu memiliki prestasi belajar yang baik. Namun, bila anak memiliki motivasi yang tinggi, maka prestasi belajarnya biasanya baik. Bila kita bertanya lebih detail pada ke dua anak tesebut, sebenarnya banyak penyebab yang membuat motivasi mereka berbeda :
  1. Perbedaan fisiologis seperti rasa haus, dan lapar 
  2. Perbedaan rasa aman baik secara fisik, mental dan intelektual
  3. Perbedaan kasih sayang atau afeksi yang diterimanya 
  4. Perbedaan harga diri , seperti prestise 
  5. Perbedaan aktualisasi diri , tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga menjadi kemampuan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar